Apa
Kabar Ekonomi Indonesia Bagian Timur sekarang?
Ekonomi
merupakan pilar yang sangat penting untuk membangun sebuah negara. Dan ekonomi
merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan majunya sebuah Negara. Segala
aspek yang terdapat dalam ekonomi baik dari segi makro maupun mikro sangat
penting untuk ditelaah dan dilakukan, guna memajukan perekonomian sebuah
Negara. Negara – Negara maju khususnya Amerika dan negara – negara di bagian
Eropa, merupakan negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi dari rakyatnya.
Hal ini sangat membuktikan bahwa ekonomi sangat penting dalam menentukan sebuah
negara masuk kedalam kategori berkembang ataupun maju.
Dan
bagaimana dengan Indonesia? Indonesia merupakan negara berkembang, hal tersebut
memang pantas dikatakan untuk Indonesia. Karena, jika dilihat dari banyaknya
penduduk di Indonesia tak seimbang dengan pendapatan perkapita yang dihasilkan
oleh rakyat Indonesia. Ekonomi di Indonesia masih jauh dari kata baik. Ekonomi
setiap wilayah di Indonesia juga tidak merata, antara KIT ( Kawasan Indonesia
Timur ) dengan KIB ( Kawasan Indonesia Barat ) terdapat kesenjangan pembangunan
ekonomi.Hal tersebut dikatakan oleh ketua DPD RI dalam pidatonya di sidang
bersama DPR RI dan DPD RI 2015, ia mengatakan “Di sisi lain, negara
kita juga menghadapi makin melebarnya kesenjangan pembangunan; seperti
kesenjangan antar wilayah barat dan timur, kesenjangan antara kota dan
desa, antara sektor ekonomi modern dan ekonomi rakyat, serta ketimpangan
pendapatan yang mengkhawatirkan sebagaimana ditunjukkan makin membesarnya
indeks Gini Rasio.
Kesenjangan
pembangunan ekonomi antara Kawasan Indonesia Timur dengan Kawasan Indonesia
Barat, memang sudah kita ketahui sejak lama. Dari dulu hingga sekarang,
pemerintah belum bisa mengatasi masalah ini. Memang Kawasan Indonesia Timur yang
meliputi wilayah Papua, NTB, NTT dan sekitarnya, memang mempunyai kondisi
ekonomi yang memprihatinkan, bahkan dulu dapat dikatakan bahwa wilayah
Indonesia bagian Timur, merupakan wilayah yang sangat miskin. Dan bagaimana
kabar ekonomi wilayah Indonesia Timur sekarang ini ?
Meskipun
wilayah Indonesia bagian Timur telah memperlihatkan laju pertumbuhan yang baik,
namun tetap saja kondisi ekonomi Indonesia bagian Timur masih dapat dikatakan
miskin. Dan perekonomian mereka sangat jauh tertinggal dari wilayah Indonesia
bagian Barat. Hal tersebut dinyatakan oleh Kementrian Luar Negri Indonesia. Dia
menyatakan angka pertumbuhan ekonomi di wilayah
Indonesia bagian Timur adalah sebesar 5, 8 persen. Hal ini lebih lebih rendah
jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian Barat yang angkanya mencapai
50 persenan. Tentu sangat memprihatinkan kondisi Ekonomi wilayah Indonesia
bagian Timur.
Mengapa ekonomi di wilayah Indonesia bagian Timur miskin dan
tertinggal dari wilayah Indonesia bagian Barat ? mungkin banyak faktor yang
mempengaruhinya, namun saya akan menjelaskan beberapa faktor saja. Satu, adanya kesenjangan antara wilayah
Indonesia bagian Timur dengan wilayah Indonesia bagian Barat, terutama dalam
bidang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi baik dalam segi industri maupun
infrastrukturnya. Jika dilihat dari kondisi lapangan pekerjaan yang tersedia,
wilayah Indonesia bagian Timur sangat tertinggal dari wilayah Indonesia bagian
Barat. Akibatnya banyak terjadi migrasi ke wilayah Indonesia bagian Barat untuk
mengadu nasib. Hal tersebut membuat ekonomi di wilayah Indonesia bagian Barat
sedikit lebih maju dari wilayah Indonesia bagian Timur, meskipun banyak juga
pengangguran dan keluarga miskin yang terdapat di wilayah Indonesia bagian
Barat, akibat terjadinya migrasi yang menyebabkan kepadatan penduduk.
Dua,buruknya pendidikan yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur.
Pendidikan merupakan aset atau faktor yang sangat penting bagi setiap orang
untuk nantinya menghasilkan ide – ide atau karya – karya yang berfungsi untuk
memajukan perekonomian wilayahnya atau negaranya. Namun, tak dapat dipungikiri
pendidikan di wilayah Indonesia bagian Timur sangatlah tertinggal kebelakang
dibanding denga wilayah Indonesia lainnya. Oleh karena itu banyak anak – anak
di wilayah Indonesia bagian Timur tak mendapat pendidikan yang selayaknya
diberikan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perekonomian di wilayah
tersebut. Karena lapangan kerja yang diciptakan oleh warga sana tidaklah banyak,
hal tersebut dikarenakan setiap induvidu dari warganya hanya mempunyai ilmu
pendidikan yang sangat minim.
Tiga, bentuk geografis. Bentuk geografis wilayah Indonesia bagian
Timur mempunyai wilayah kepulauan yang luas, ketersebaran pulau – pulaunya
berada diwilayah yang luas. Hal tersebut mungkin memerlukan perhubungan antar
satu pulau ke pulau yang lainnya, dengan pembuatan sarana dan prasarana pada
bidang transportasi, sebagai akses untuk mengangkut atau mengantar hasil
produksi ke konsumen agar berjalan dengan lancar dan benar, yang nantinya juga
akan meningkatan pendapatan perkapita di wilayah tersebut.
Empat, adanya isolasi alam. Adanya isolasi alam ini menyebabkan banyaknya
suku – suku ( atau kelompok – kelompok separatis )yang terdapat dalam wilayah
tersebut. Suku – suku tersebut tidak mengikuti kehidupan manusia – manusia
modern, mereka banyak yang tinggal di tepi – tepi hutan, dan tidak mengenal
adanya teknologi – teknologi. Oleh karena itu, ekonomi diwilayah tersebut tidak
maju akan teknologi dan informasinya.
Lima, kondisi alam. Terdapat wilayah – wilayah yang curah hujannya
sangat rendah, alhasil hasil pertanian mereka tak begitu banyak. Contohnya
Pulau Sumba, pulau tersebut memiliki penghasilan hanya 1/3 dari rata – rata
penghasilan penduduknya.
Dan mungkin masih banyak lagi faktor - faktor penghambat ekonomi di wilayah
Indonesia bagian Timur. Namun sebenarnya jika dilihat dari Sumber Daya Alam di
Kawasan Indonesia Timur yang subur dan melimpah, mungkin bisa saja Kawasan
Indonesia Timur lebih maju dibandingkan Kawasan Indonesia Barat. Sektor – sektor
sumber daya alam ( SDA ) yang ada di Kawasan Indonesia Timur yang dapat
dimanfaatkan, diantaranya adalah :
1.
Sektor peternakan.
Sektor peternakan khususnya wilayah NTT dan NTB merupakan wilayah
yang melimpah akan populasi sapi dan kerbaunya. Hal tersebut dikatakan oleh
Fahri Hamzah selaku anggota DPR RI bidang kesejahteraan rakyat, dia mengatakan Sumbawa
adalah pulau yang populasi kerbaunya masih terbilang cukup padat di didunia.
Dan ia juga mengatakan :
“Sejak zaman Pak Anton
Apriantono...NTB mendeklarasikan BSS (Bumi Sejuta Sapi)...Ini adalah bagian
dari program pemerintahan SBY untuk swasembada daging..”
Namun, hal tersebut mempunyai hambatan. Diantaranya adalah kurangnya modal dan sumber daya
manusia. Walaupun pemerintah sudah memberikan dana hibah untuk sektor
peternakan, tapi dalam kenyataannya masih belum efektif dimanfaatkan.
Sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa, Ir
Syafruddin Nur, “ Hal ini terjadi karena terhambat masih kurangnya jumlah
kelompok sasaran yang ditentukan untuk mendapatkan bibit ternak yang dibiayai
dana hibah bantuan sosial Tahun 2013/2014 sekitar Rp 16 miliar, Sudah
ditetapkan 380 kelompok petani peternak yang tersebar di 24 kecamatan, tapi
masih kurang 60 kelompok.
2.
Sektor
pertambangan
Tambang emas yang melimpah banyak terdapat
wilayah – wilayah Kawasan Indonesia Timur. Terutama wilayah NTB, Papua dan
Papua Barat. Wilayah – wilayah tersebut dapat dikatakan tambang emas terbesar
di dunia. Namun sayangnya indeks pembangunan manusia di kedua daerah itu selalu
berada di paling bawah., hal tersebut dikarenakan tidak adanya koordinir yang
baik oleh pemerintah,dan masyarakat di wilayah tersebut, seperti yang dikatakan
oleh Fahri Hamzah "Ini terjadi karena pembangunan yang dilakukan tidak
terkoordinasi dengan baik,"
begitu juga dikatakan oleh menteri
Perindustrian, Saleh Husein dengan optimismenya terhadap industrialisasi diluar
pulau Jawa, khususnya wilayah Timur, karena kekayaan sumber daya alamnya. Ia
mengatakan “ mengingat wilayah Timur Indonesia sangat kaya dengan SDA,
khususnya mineral dan hasil laut, maka saya memiliki keyakinan besar bawa
industrialisasi di wilayah timur akan semakin berkembang pesat” namun SDA
tersebut kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah dan warga didaerah
tersebut. Kontribusi wilayah Papua, Maluku, NuSA Tenggara, dan Sulawesi
terhadap nilai tambah sektor industri non-migas nasional relative sangat kecil
yaitu sekitar, 2,78 % berbeda jauh dengan kontribusi di wilayah Jawa.
Banyak sekali sektor – sektor yang dapat
dimanfaatkan pemerintah untuk menunjang ekonomi di Kawasan Indonesia Timur.
Namun memang kurangnya koordinasi yang baik antar pemerintah dengan warga
disana, yang mengakibatkan kurangnya pemanfaatan yang maksimal terhadap sumber
daya alam ya ada di Kawasa Indonesia Timur.
Dilihat dari pemaparan diatas tentang ekonomi
di Kawasan Indonesia Timur dapat dilihat dengan jelas permasalahan ekonomi yang
terjadi di Kawasan Indonesia Timur, yaitu “
1.
Adanya
kesenjangan pembangunan ekonomi antar Kawasan Indonesia Timur dengan Kawasan
Indonesia Barat. Pembangunan Ekonomi di Kawasan Indonesia Barat lebih maju
dibandingkan Kawasan Indonesia Timur. Solusi untuk masalah ini adalah,
seharusnya pemerintah harus menyetarakan pembangungan ekonomi di seluruh
wilayah Indonesia. Jadi di Kawasan Indonesia Timur dengan Kawasan Indonesi
Barat harus sama rata. Jika dilihat sekarang Kawasan Indonesia Barat lebih maju
dibandingkan Kawasan Indonesia Timur, oleh karena itu seharusnya pemerintah
membuat kebijakan untuk melakukan pembangunan ekonomi yang berpusat di Kawasan
Indonesia Timur.
2.
Kurangnya
ilmu pengetahuan pada masyarakat di Kawasan Indonesia Timur, pendidikan di
wilayah tersebut sangatlah minim. Solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan ini adalah, seharusnya pemerintah memberikan sarana dan prasarana
bantuan pendidikan, seperti memberikan tenaga – tenaga kerja ( guru ) dari
Kawasan Indonesia Barat yang mempunyai ilmu pendidikan tinggi. Dan juga mendirikan sekolah yang layak
untuk warga – warga disana, terutama anak – anak, agar mereka mendapatkan ilmu,
dan kelak mereka akan memanfaatkan ilmunya untuk membangun wilayahnya.
3.
Kurangnya
akses – akses jalan ( infrastruktur ) serta transportasi yang sangat minim.
Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah, pemerintah seharusnya dengan menaikkan
APBN untuk wilayah KIT melakukan pembangungan infrastruktur ( akses jalan
transportasi ), berupa bandara, pelabuhan, serta stasiun, agar akses jalan
untuk melakukan kegiatan ekonomi berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga
kegiatan ekspor – impor tidak terkendala.
4.
Tak
seimbangnya Sumber daya manusia dengan luas wilayah yang ada. Oleh karena banyaknya
perpindahan penduduk di pulau Jawa, maka tenaga kerja yang ada di Kawasan
Indonesia Timur sangatlah minim. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah
melakukan tindakan transmigrasi kepada penduduk dari Pulau Jawa ke wilayah –
wilayah yang ada di Kawasan Indonesia Timur untuk melakukan pemerataan
penduduk. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi tenaga kerja yang dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya
alam di Papua, Sulawesi serta wilayah yang berada di sekitarnya.
Mungkin dengan dilakukannya solusi – solusi
tersebut bisa membangun ekonomi di Kawasan Indonesia Timur menjadi lebih baik
serta maju. Namun untuk melakukan solusi – solusi tersebut perlu adanya
kesadaran pemerintah serta masyarakat yang tinggal di wilayah Kawasan Indonesia
Timur. Jika kesadaran telah dibangun, dibutuhkan juga koordinasi yang baik
untuk melakukan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Pemanfaatan yang
efektif dan optimal terhadap Sumber daya alam yang melimpah pasti akan menghasilkan
pendapatan – pendapatan dari bidang ekonomi yang nantinya juga akan mendongkrak ekonomi di Kawasan Indonesia
Timur, bahkan dapat mendongkrak ekonomi di Indonesia.